Desa Wisata
Seringkali
kita mendengar istilah wisata desa dan desa wisata, apasih perbedaan keduanya?
Wisata Desa adalah kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang
mencerimankan keaslian desa baik dari sosial ekonomi, budaya dan berbagai
potensi unik desa yang telah dikembangkan menjadi komponen wisata seperti
pesona alam desanya yang indah, kuliner khas desa, cindera mata, homestay dan
sebagainya. Bagaimana dengan desa
wisata?
Desa
wisata bermakna sebagai kegiatan wisata yang dilakukan pada obyek wisata desa.
Maka, desa wisata adalah obyek dan wisata desa adalah kegiatannya. Keduanya
adalah potensi besar yang dimiliki berbagai desa di Indonesia yang saat ini
sedang semarak berkembang menjadi potensi peningkatan ekonomi pedesaan.
Tapi
tak mudah mendapatkan sebutan desa wisata. Soalnya, desa wisata berarti
haruslah sebuah desa yang memiliki berbagai aspek yang mendukung desa itu
menjadi tujuan wisata yang menarik dengan segala daya dukungnya. Sangat tidak
cukup sebuah desa yang hanya memiliki satu dua obyek wisata dengan fasilitas
seadanya lalu menyebut dirinya sebagai desa wisata. Memangnya apa saja yang
harus dimiliki sebuah desa hingga layak disebut desa wisata? Ini beberapa
bagian yang harus dipenuhi :
1. Aksesibilitas yang baik
Akses
menuju desa itu haruslah gampang ditempuh berupa jalan aspal halus dan tidak
membahayakan. Kalaupun ada bagian jalur yang membahayakan maka harus ada
layanan khusus untuk menjamin keselamatan para pengunjung. Seperti jalur
Cinomati menuju kawasan wisata di Dlingo, Bantul. Curam tanjakan di jalur ini
membuat warga setempat setiap akhir pekan membentuk tim khusus untuk membantu
sepeda motor atau mobil pengunjung yang tidak kuat meniti tanjakan. Dengan
demikian pengunjung merasakan diri mereka terlindungi dari sisi keselamatan
oleh warga desa wisata. Juga tersedianya sarana transportasi bagi rombongan
pengunjung dari luar kota yang tidak membawa kendaraan sendiri. Ini juga
sekaligus membuka peluang usaha transportasi bagi warga desa wisata.
2. Punya obyek-obyek yag menarik
Ada
beragam obyek yang bisa dijadikan magnit wisata saat ini seperti alam yang
menakjubkan, seni budaya, legenda, makanan-minuman lokal dan sebagainya.
Obyek-obyek itulah yang bakal menjadi magnit utama mendatangkan pengunjung.
3. Dukungan seluruh warga desa
Sikap
ramah dan tulus menyambut wisatawan adalah syarat utama desa wisata. Hal ini
sangat berhubungan dengan kenyamanan dan keamanan wisatawan. Maka proses
membangun desa wisata harus melibatkan seluruh warga sebagai bagian dari daya
tarik desa wisata.
4. Keamanan yang terjamin
Jangan
sampai ada cerita pengunjung wisata dipalak preman atau mengalami kejahatan di
desa wisata pada bagian manapun. Sekali hal ini terjadi bakal merusak susu
sebelanga dan membuat calon pengunjung jadi malas berkunjung ke desa Anda. Soal
keamanan ini menjadi tanggungjawab seluruh warga desa.
5. Terdianya akomodasi dan telekomunikasi
Jika
ada wisatawan yang pingin menginap di desa Anda, apakah sudah tersedia homestay
yang memadai. Homestay memadai berarti rapi, bersih dan memiliki kamar mandi
yang bersih dan sehat. Sikap pemilik rumah dan warga di sekitar homestay
haruslah ramah-tamah pula.
Karena
semua orang membawa smartphone sekarang ini, pastikan ada toko penjual pulsa
atau paling tidak para petugas wisata desa sudah siap membantu membelikan pulsa
sewaktu-waktu dibutuhkan.
6. Desa wisata umumnya berhawa sejuk dengan
alam yang asri dan indah.
7. Berhubungan atau dekat dengan obyek wisata
lain yang sudah dikenal luas
Tanpa
beberapa hal di atas maka sebuah desa sesungguhnya belum berhak menyebut
dirinya desa wisata. Berbagai fasilitas yang bertujuan memciptakan kenyamanan
pengunjung itu bermaksud sebagai layanan lengkap agar para pengunjung
mendapatkan pengalaman luar biasa di desa wisata yang ujungnya adalah masuknya investasi
dari luar. Bagaimana sudah tidak bingung lagikan membedakan antara desa wisata
dan wisata desa.
Sumber:
(aryadjihs/berdesa.com)
Ayo bangun muda mudi
ReplyDelete